Beras. MI/BENNY BASTIANDY.
Beras. MI/BENNY BASTIANDY.

Beras Impor Hanya ke Wilayah Kekurangan Stok Beras

Patricia Vicka • 06 Februari 2018 19:26
Yogyakarta: Pemerintah telah menunjuk Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan beras impor tidak akan diedarkan ke wilayah yang mengalami surplus stok beras.
 
Begitu tiba di Indonesia, beras akan langsung masuk ke gudang Bulog. Kemudian Bulog yang akan menentukan daerah mana yang tengah kekurangan stok dan membutuhkan tambahan pasokan.
 
"Tentu tidak (diedarkan ke daerah cukup stok). Semua beras masuk dulu ke bulog. Lalu dilihat daerah mana yg membutuhkan, itu yang diberikan," tegas Enggar usai membuka acara sidang TNC RCEP di Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2018.

Walaupun harus mengimpor, Mendag menegaskan kebijakan ini tidak akan merugikan petani. Sebab selain mengimpor beras, Bulog juga diwajibkan membeli gabah dari petani. Harga yang diberikan bulog untuk membeli gabah  mengikuti harga pasar dengan fleksibilitas 10 persen dari harga pembelian pemerintah (HPP).
 
Selain itu jenis beras yang didatangkan adalah beras khusus yang tidak ditanam di Indonesia. Melalui Perpres Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Kepada Perum Bulog Dalam Rangka Ketahanan Pangan beras yang akan diimpor jenis ialah beras umum dengan tingkat kepecahan 0- persen (premium) dan 0-25 persen (medium). Bulog akan mengimpor beras dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan.
 
"Intinya petani tidak dirugikan, dengan adanya impor ini,"tegas Enggar.
 
Kebijakan impor beras ini dilakukan untuk stabilisasi harga beras dalam negri. Juga untuk memenuhi stok dan cadangan beras. Enggar menegaskan stok beras impor akan tiba di Indonesia pertengahan Februari. Namun untuk tanggal pastinya, ia menyerahkan pada Bulog.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan