Pasalnya, menurut dia, tak hanya turis dari Malaysia saja yang bisa datang ke Indonesia. Namun, wisatawan negara-negara di luar Negeri Jiran, seperti Tiongkok, juga bisa datang ke Indonesia.
Tak hanya itu, biayanya juga jadi lebih murah dengan adanya penerbangan langsung tersebut.
"Kita tahu di Kinabalu bagus, tapi enggak ada diving, sedangkan kita di Manado ada. Nah wisata seperti ini kan kita bisa satukan. Jadi biaya untuj turis juga murah," katanya, di Rusdi saat ditemui di Bandar Udara Miri, Sarawak, Malaysia, Kamis, 15 Maret 2018.
"Lagipula, dua negara ini (Indonesia-Malaysia) hubungannya jadi lebih harmonis dari pada saling klaim," imbuh dia.
Rusdi menuturkan, dirinya sebagai duta besar sekaligus pemilik perusahaan maskapai penerbangan, hanya bisa mengakomodir tujuan tersebut.
"Karena dari sisi bisnis kita diizinkan, ini dapat menjadi kerja sama dengan harapan warga negara kita di sini juga mendapat kemudahan," lanjut dia.
Dalam kesempatan yang sama, Rusdi mengatakan pada 2017, data dari KBRI Kuala Lumpur, turis yang melakukan kunjungan dari Sarawak meningkat 27 persen. "Ini the highest tourist number from Sarawak ke Kalimantan selama 10 tahun terakhir," tukasnya.
Dia menambahkn dua wilayah ini mencatat wisatawan banyak mengunjungi dua negara karena adanya penerbangan langsung yang saling menghubungkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News