Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sultra Suriyati Raeba mengatakan dari luas tanaman jagung yang kekeringan tersebut, seluas delapan ha di antaranya telah dinyatakan puso atau gagal panen.
"Delapan hektare (ha) tanaman jagung itu gagal panen karena saat musim kemarau tiba, belum berbuah," jelasnya, seperti dikutip Antara, di Kendari, Rabu (7/10/2015).
Sementara tanaman jagung seluas 38 ha, lanjut dia, masih bisa terselamatkan karena saat musim kemarau tiba rata-rata sudah mulai berbuah dan hampir memasuki masa panen. "Sebagian dari tanaman jagung yang terkena dampak kekeringan sudah selesai dipanen dan sebagian lagi sedang panen," ungkapnya.
Menurut dia, tanaman jagung yang terkena dampak kekeringan di Sultra tersebar di dua kabupaten, yakni Kabupaten Muna seluas 17 ha dan Muna Barat seluas 25 ha. "Tanaman jagung yang gagal panen seluas delapan ha seluruhnya terdapat di wilayah Kabupaten Muna," ujarnya.
Luas tanam tanaman jagung di dua kabupaten di Sultra, Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat, seluas 855 ha. Seluas 795 ha tersebar di tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Muna dan 90 ha di dua wilayah kecamatan di Kabupaten Muna Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News