Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam seminar Bali Fintech Agenda. Pertemuan ini merupakan rangkaian Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia 2018 yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018.
"Artinya, regulasi yang terlalu mengekang di tingkat nasional akan memaksa konsumer menuju ranah internet yang tidak teregulasi, akhirnya kita mendorong mereka semakin jauh dari ruang regulasi kita," ungkapnya.
baca : Jokowi Ajak Dunia Ciptakan Regulasi yang Pas untuk Fintech
Dirinya menambahkan, pemerintah akan mengatur fintech dengan sedemikian rupa tetapi tidak menghambat inovasi yang ada. Pasalnya perkembangan fintech saat ini sudah memberikan dampak positif, termasuk bagaimana fintech berkontribusi terhadap perekonomian.

"Sebagai regulator nasional, yang ingin kami dapatkan adalah kalau terlalu regulasi ketat di tingkat nasional, hal itu hanya mendorong kegiatan ekonomi menjauh dari ruang cyber. Kita nanti tidak hanya bisa tidak mengaturnya, tapi juga kehilangan potensinya," jelas dia.
Dirinya berharap dengan pertemuan internasional seperti ini, Indonesia bisa mengambil pelajaran tentang bagaimana mendukung fintech. Ini juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).
"Di Indonesia kita harus akui bahwa kita masih punya banyak tugas untuk menyuarakan situasi ini dan kebutuhan pragmatis di dalam birokrasi. Tapi saya yakin, kita bisa menolong semua dengan standar platform dunia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id