Darmin mengatakan jika disimpan dalam bentuk deposito keuntungan atau profitnya hanya sebesar 5-4 persen dari dana yang dititipkan di bank. Sedangkan jika diinvestasikan di proyek infrastruktur, maka paling sedikit return-nya yakni 12-13 persen dari dana yang diinvestasikan. Dengan kata lain, profitnya lebih besar ketimbang hanya dititipkan di perbankan.
"Kalau ada investasi infrastruktur, paling sedikit return-nya 12-13 persen, itu pasti. Profitnya lebih besar itu," tutur Darmin ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa 1 Agustus 2017.
Darmin pun merasa heran mengapa wacana mengenai investasi dana haji diinfrastruktur ditakutkan oleh masyarakat. Padahal, di negeri tetangga, hal tersebut merupakan realistis.
"Saya aneh, Malaysia sudah kerjakan itu sejak 20-30 tahun lalu," jelas Darmin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut dana haji yang mencapai Rp90 triliun merupakan salah satu potensi sangat besar untuk dimanfaatkan pemerintah. Ia ingin dana tersebut 'ditanam' ke proyek pembangunan nasional yang memberikan keuntungan negara.
"Ada kurang lebih Rp80 triliun sampai Rp90 triliun. Triliun, bukan miliar. Rp93 triliun yang ini kalau dimanfaatkan dengan baik, ditaruh di tempat-tempat yang memberikan keuntungan yang besar, juga akan mempercepat pembangunan negara kita," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id