Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengungkapkan pertumbuhan ekonomi global saat ini memang melambat karena keberadaan virus tersebut. Namun Indonesia masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekonominya di level lima persen.
"Terkait dengan korona virus, kami tetap percaya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Royke dalam acara Mandiri Investment Forum 2020 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Ia menjelaskan, di tengah kondisi ekonomi global saat ini, industri keuangan di Indonesia sepanjang 2019 tetap stabil. Terlihat dari rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) industri sebesar 23,7 persen per November 2019 dan rasio kredit bermasalah juga tercatat relatif stabil yang berada di posisi 2,77 persen.
"Kami percaya industri perbankan Indonesia akan terus membaik," sebut dia.
Menyinggung mengenai likuiditas perbankan, Royke menyebutkan likuiditas perbankan Indonesia juga jauh lebih baik berkat kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang akomodatif.
"Likuiditas penting untuk sistem perbankan. Industri perbankan Indonesia akan berjalan baik dengan CAR, likuiditas, dan kebijakan yang baik," ucapnya.
Sementara terkait kinerja Bank Mandiri, Royke menyinggung sedikit mengenai pendapatan bunga bersih pada 2019 yang meningkat sembilan persen pada 2019.
Peningkatan tersebut disokong oleh ekspansi bisnis, pendapatan operasional yang stabil, peningkatan kualitas aset, serta efisiensi operasional perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News