Ilustrasi sawit. (FOTO: ANTARA/FERI)
Ilustrasi sawit. (FOTO: ANTARA/FERI)

Ekspor Cangkang Sawit Perlu Kebijakan Pemerintah

Gervin Nathaniel Purba • 14 Desember 2015 17:45
medcom.id, Jakarta: Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) menyebutkan perkebunan sawit dan produksi minyak sawit juga akan terus memberikan kontribusi penurunan emisi dalam partisipasinya Indonesia di COP21.
 
Direktur Utama BPDP-KS Bayu Krisnamurthi mengatakan, hal ini akan dilakukan dengan penerapan teknologi pengaturan muka air gambut sesuai arahan Presiden berupa penerapan Methane Capture Facilities (MCF). Menurut Bayu, gas methane ini nantinya akan digunakan untuk pembangkit listrik yang dapat mengurangi lima sampai enam juta ton emisi CO2e.
 
"Sampai saat ini, rencana bisnisnya adalah pembangunan sekitar 90 MCF hingga 2020 nanti, dan adanya program pemerintah pengelolaan lahan gambut. Itu bisa menjadi terbesar dalam methane," ujar Bayu dalam paparannya di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2015).

Selain itu, penggunaan cangkang sawit semakin populer baik di dalam negeri maupun di luar negeri, seperti program pembuatan bio-coal. Namun untuk program bio-coal ini perlu adanya pilihan bijak kepada pemerintah apakah cangkang sawit harus disekpor atau digunakan di dalam negeri saja.
 
"Sebab punya pengalaman dalam gas, kita eskpor padahal kita butuh (gas) dalam negeri," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan