Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Inka R Agus Haryata Purnomo di sela-sela acara diskusi nasional perkeretaapian tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Jakarta (11/3). "Tahun ini, kami membidik pasar baru, yaitu Iran, untuk kereta penumpang."
Sebelumnya, Inka telah sukses memasarkan produknya ke beberapa negara di Asia, yaitu Bangladesh, Malaysia, dan Thailand. Meski begitu, pasokan terbanyak produk Inka tetap ke PT Kereta Api Indonesia. "Komposisi penjualan kami 25% untuk pasar luar negeri dan 75% dalam negeri," tambah Agus.
Selama 2013, dana yang masuk dari KAI ke Inka mencapai Rp400 miliar. Untuk 2014, dana yang masuk sampai saat ini dari KAI mencapai Rp70 miliar. Dana ini untuk memenuhi kebutuhan kereta KAI. Tapi, Agus tidak dapat menjelaskan jumlah kereta yang dipesan KAI.
Selama ini, Inka memasok kebutuhan kereta KAI terutama untuk kelas ekonomi jarak jauh. Inka untuk tahun ini menargetkan pendapatan sebesar Rp1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
