Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

BI Catat Pertumbuhan Uang Beredar Melambat

Angga Bratadharma • 01 Maret 2016 18:46
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan M2 atau uang beredar dalam arti luas mengalami perlambatan pada Januari 2016. Posisi M2 pada akhir Januari 2016 tercatat sebesar Rp4.497,6 triliun atau mengalami pertumbuhan 7,7 persen secara year on year (yoy), melambat dibandingkan Desember 2015 yang tumbuh 8,9 persen secara yoy.
 
Mengutip laman resmi BI, Selasa 1 Maret, dijelaskan perlambatan pertumbuhan M2 tersebut terutama bersumber dari melambatnya pertumbuhan uang kuasi. Namun demikian, perlambatan pertumbuhan M2 tersebut tertahan oleh akselerasi pertumbuhan M1 pada Januari 2016.
 
Pada Januari 2016, uang kuasi tercatat sebesar Rp3.435,6 triliun atau  tumbuh melambat dari 8,4 persen (yoy) pada Desember 2015 menjadi 6,2 persen (yoy) pada Januari 2016. Perlambatan tersebut didorong oleh melambatnya pertumbuhan simpanan dalam valas.  

Di sisi lain, posisi M1 tercatat sebesar Rp1.046,4 triliun pada Januari 2016 atau mengalami peningkatan dari 12,0 persen (yoy) pada Desember 2015 menjadi 14,0 persen (yoy) pada Januari 2016. Peningkatan tersebut sejalan dengan ekspansi operasi keuangan pemerintah pusat pada awal 2016.
 
Sementara itu, perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) pertumbuhannya mengalami perlambatan sebanyak 6,9 persen (yoy) pada Januari 2016. Perlambatan tersebut terutama terjadi pada DPK dalam valas.
 
Giro dan tabungan dalam valas masing-masing tumbuh melambat dari 12,6 persen (yoy) dan 25,4 persen (yoy) pada Desember 2015 menjadi 3,8 persen (yoy) dan 22 persen (yoy) pada Januari 2016.
 
Selain itu, simpanan berjangka dalam valas turun sebanyak 2,3 persen (yoy) pada Januari  2016. Sementara itu, pada periode yang sama DPK dalam nilai tukar rupiah tumbuh stabil sebesar  7,6 persen (yoy).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan