"Sesuai program kita di 2016. Kita perkirakan dengan pertimbangan nasional dan global. Memang tahun depan kita prediksi perekonomian baik. Jadi kita targetkan kredit tumbuh 12,5 persen," sebut Direktur Utama Bank Nagari, Suryadi Asmi, ditemui dalam acara Press Conference Obligasi & Sukuk Mudharabah Bank Nagari di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Dia menegaskan target tersebut akan dicapai dengan fokus ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu seiring dengan perekonomian masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) yang rata-rata bergerak di sektor UMKM.
"Kita fokus di sektor UMKM, karena di Sumbar 99 persen ekonominya bergerak di sektor UMKM. Jadi kita targetkan ke sana," ungkap dia.
Pertumbuhan kredit yang mencapai 12,5 persen di 2016, diakuinya, harus lah didorong dengan faktor kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 17,5 persen.
"Kami optimistis kredit dan CAR tumbuh sesuai target. Ketahan permodalan kita nanti akan lebih baik. Jadi kita lebih tinggi ekspansinya di 2016," jelas Suryadi.
Sepanjang kuartal III-2015, kredit perseroan meningkat 9,58 persen menjadi Rp14,40 triliun, bila dibanding periode yang sama tahun lalu Rp13,14 triliun.
Adapun posisi dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 5,40 persen menjadi Rp15,40 triliun per September 2015, dari posisi di periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp14,61 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News