Bantuan BI tersebut diberikan kepada empat kelompok penenun dari Suku Rote di Kelurahan Naikoten, Suku Timor di Kelurahan Manutapen, Suku Alor di Kelurahan Oebogo dan Suku Sabu di Kelurahan Oebufu.
Deputi Gubernur BI mengatakan bantuan tersebut diberikan setelah BI melihat tenun NTT memiliki nilai ekonomi yang besar. Karena itu, BI menilai tenun NTT perlu untuk didorong dan dipromosikan secara konsistens termasuk keluar negeri sehingga bias menjadi penghasil devisa bagi NTT.
Mirza mengatakan pemerintah NTT perlu mencoba menarik wisatatan yang ada di Bali untuk melanjutkan erjalanan ke NTT. “Dan tenun bias menjadi salah satu daya tariuk tersebut dan bias menghasilkan devisi,” ungkapnya saat memberikan bantuan tersebut secara simbolis di rumah tenun di Kelurahan Naikote.
Sementara itu gubernur nTT frans lebu mengatakan pemerintahnya akan berupaya untuk memonitor bantuan tersebut. Dia juga berjanji akan melakukan pedampingan dalam hal mamnajemen keuangan. “Kami brharap bantuan ini bias memberikan sesuatu sehingga kami bias mandiri,” ujarnya.
Selain memberikan bantuan kampong tenun, BI juga memberikan bantuan social kepada sejumlah gereja. BI juga memberikan bantuan mesin giling dan traktor kepada kelompok tani di Kecamatan Lembor di Pulau Rinca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News