Ilustrasi tenaga kerja. (FOTO: ANTARA/Sahrul)
Ilustrasi tenaga kerja. (FOTO: ANTARA/Sahrul)

Kadin: Perubahan Perpres TKA hanya Membuang Waktu

Kautsar Widya Prabowo • 04 Mei 2018 17:21
Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai adanya Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing hanya menghabiskan energi dan biaya. Pasalnya, peraturan tersebut tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya.
 
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Anton J Supit mengatakan perbedaan Perpres saat ini dengan sebelumnya hanya terletak pada waktu yang dibutuhkan untuk regulasinya.
 
"Padahal kalau dia baca tidak ada yang baru, ini hanya mengatakan bahwa yang diubah itu adalah prosedur kalau dulu berbulan-bulan, sekarang butuh berapa hari," ujarnya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat, 4 Mei 2018.

Ia menambahkan buruh dan mahasiswa beberapa waktu lalu menuntut pemerintah segara merevisi Perpres tersebut. Pasalnya, keluarnya perpes tersebut membuat tenaga kerja asing akan bebas masuk ke Indonesia sehingga menyebabkan masyarakat Indonesia semakin sulit mendapatkan pekerjaan.
 
"Setelah saya baca tidak ada apa-apanya, itu kita habiskan energi berminggu-minggu talkshow, biaya banyak, demo, dan lain-lain, termasuk Prabowo yang minta untuk batalkan," tutur dia.
 
Bahkan tidak ada aturan dalam Perpres tersebut yang mengatakan TKA kasar boleh masuk ke Indonesia. "Isu yang tidak benar akhirnya kita hanya sibuk berbantahan isu yang tidak menarik itu meninggalkan pekerjaan rumah yang lebih penting yaitu untuk tingkatkan daya saing dalam tenaga kerja," tuturnya.
 
Di sisi lain, revolusi industri 4.0 yang sedang berlangsung membuat kompetisi global semakin ketat. Dengan demikian, kesiapan modal sumber daya manusia turut menjadi kunci agar Indonesia bisa memanfaatkan revolusi industri 4.0 dalam memenangi persaingan.
 
Selain itu, tantangan Indonesia saat ini adalah sekitar 60 juta orang dari 120 juta angkatan kerja masih berpendidikan sekolah menengah pertama ke bawah. Artinya, masih banyak pekerja Indonesia yang berpendidikan dasar.
 
"Peningkatan dan penambahan keterampilan kerja pun menjadi strategi penting untuk memperkuat kompetensi pekerja Indonesia," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan