"Hingga Juli 2017, kita masih dapat mandat Rp37,7 triliun. Sampai pertengahan tahun on track penebritan obligasi bisa lebih tinggi dari tahun kemarin," ujar Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Senin 24 Juli 2017.
Sebanyak 25 perusahaan, bilang Salyadi, terdiri dari perbankan, pembiayaan, infrastruktur, konstruksi, tambang, properti, hingga pembangkit tenaga listrik."Dari berbagai institusi ini, konstruksi lumayan besar, infrastruktur, bahkan ada pembangkit tenaga listrik PLN yang Rp10 triliun. Kita lihat nanti realiasinya seperti apa," terang dia.
Dari total sebanyak Rp37,7 triliun. dia mengaku, memang paling besar dipegang oleh sektor pembangkit listrik yang jumlahnya hanya satu perusahaan, dengan nilai emisi mencapai Rp10 triliun. Adapun posisi terendah ada di sektor perikanan yang nilainya hanya sebesar Rp100 miliar.
Perusahaan yang banyak memberikan mandat penerbitan obligasi ke Pefindo, menurut Salyadi, datang dari perusahaan konstruksi. Setidaknya ada 4 perusahaan yang berencana menerbitkan surat utang.
"Dari 4 perusahaan yang telah menyampaikan mandatnya kepada Pefindo untuk menerbitkan obligasi totalnya mencapai Rp4,5 triliun. Rencana penerbitan obligasi sektor konstruksi sejalan dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia," tukas Salyadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News