Risma menegaskan, biaya pemakaman penumpang AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan tidak satu persen pun dilimpahkan kepada keluarga korban. Dia pun mengkhawatirkan pihak AirAsia memotong asuransi tersebut, dikarenakan ada biaya-biaya yang sudah dikeluarkan.
"Saya harapkan biaya pemakaman itu gratis, itu biaya kompensasi yang mereka terima. Jangan sampai dipotong asuransi yang mereka dapatkan. Saya memohon asuransi mereka jangan dipotong, kompensasi ambulans dan sebagainya itu memang yang sudah kami berikan," ungkap Risma, ketika bertemu dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di Menara Merdeka, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Dia pun mengakui jika proses pemakaman seperti untuk etnis Thionghoa membutuhkan biaya tidak sedikit dan mahal, sehingga harus ada tenggang rasa yang diberikan. Namun, untuk pemakaman langsung, sudah dijalankan dengan baik dan tidak dikenakan biaya pemakaman.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Surabaya ini meminta agar manajemen AirAsia dapat menanggung semua biaya pemakaman korban AirAsia QZ8501, tanpa harus ada pemotongan asuransi yang diberikan kepada penumpang.
"Memang kalau pemakaman langsung sudah bebas biaya, tapi etnis Tiongkok kan lain, tinggal di rumah persemayaman dulu, diganti peti dan membeli peti, kemudian disemayamkan, itu kan mahal harganya. Jadi kita minta jangan ada pemotongan asuransi itu. Harus full asuransi yang diberikan kepada penumpang," jelas Risma.
Menurut Risma, jika asuransi para korban AirAsia QZ8501 dipotong, maka keluarga korban akan kembali resah terhadap keadaan tersebut. "Saya harap ini jangan terjadi, jangan buat mereka resah lagi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News