Ilustrasi mesin tekstil. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi mesin tekstil. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Listrik Naik, 1,6 Juta Spindle Benang Berhenti Produksi

Husen Miftahudin • 06 Mei 2015 16:41
medcom.id, Jakarta: Kenaikan tarif listrik membuat beberapa industri tertekan. Biaya listrik yang merupakan salah satu kompenen terbesar dalam biaya produksi, membuat harga produk menjadi tak kompetitif.
 
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengungkapkan, kebijakan pemerintah dalam menaikkan tarif listrik membuat sirkulasi perusahaan terganggu. Bahkan, sebut dia, beberapa perusahaan tekstil berhenti produksi akibat kenaikan ini.
 
"Kenaikan listrik ini tentunya berpengaruh besar kepada usaha tekstil di Indonesia. Dalam catatannya, sepanjang Januari hingga Maret 2015 terdapat 1,6 juta spindle benang yang berhenti berproduksi," ujar Ade, ditemui usai Dialog Investasi Efektifitas Kebijakan Insentif dalam Mendorong Pertumbuhan Investasi, di kantor BKPM, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (6/5/2015).

Ia menjelaskan, komponen listrik merupakan biaya produksi nomor dua terbesar setelah bahan baku. Biaya listrik, sebut dia, mempengaruhi biaya produksi sebesar 18 hingga 26 persen.
 
Listrik, lanjut dia, seharusnya berperan sebagai Agent of Development. Namun jika tarif listrik mengalami kenaikan, berarti listrik tidak berperan sebagai agen of development melainkan hanya berperan sebagai setoran kepada negara.
 
"Ibaratnya seperti corporate yang harus profit center. Yang harus memberikan setoran kepada negara," cetus Ade.
 
Terus terang, tambah dia, harga listrik saat ini jangan seperti yoyo yang naik turun mengikuti harga minyak dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). "Kalau minyak wajar naik turun, kalau listrik tidak boleh begitu," pungkas Ade.
 
Sebagai informasi, PT PLN (Persero) menetapkan kenaikan tarif listrik pelanggan nonsubsidi pada Mei 2015. Tarif listrik nonsubsidi untuk lima golongan pelanggan ditetapkan sebesar Rp1.514,81 per kWh. Tarif tersebut mengalami kenaikan Rp48,92 per kWh atau 3,3 persen dibandingkan periode April 2015 sebesar Rp1.465,89 per kWh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan