"Karena memang suku bunga kredit masih tinggi. Kalau dibanding negara ASEAN kita masih dua kali dibanding negara ASEAN," ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, Irwan Lubis di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).
Dirinya menambahkan, tingginya suku bunga memang tidak menjadi satu-satunya faktor penghambat pertumbuhan perbankan. Hal lain yang juga menjadi kendala adalah tingginya dana mahal yang masuk ke bank dibandingkan dana murah.
"Tapi emang tidak bisa lihat hanya dari suku bunga tinggi. Struktur funding kita juga masih didominasi dana mahal jadi deposito masih mendominasi perbankan," jelas dia.
Namun demikian, masih kata Irwan, OJK menilai pertumbuhan perbankan masih berjalan moderat di tengah perlambatan ekonomi. Bahkan Return on Asset (ROA) masih tumbuh 2,23 persen dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 81,62 persen.
"Walaupun terjadi perlambatan pertumbuhan perbankan yang dipengaruhi faktor eksternal dan ekonomi kita tapi industri perbankan masih tumbuh, walaupun secara moderat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id