Menteri BUMN Rini Soemarno. (FOTO: ANTARA)
Menteri BUMN Rini Soemarno. (FOTO: ANTARA)

Menteri BUMN: PMN Masih Terus Digodok

Desi Angriani • 12 Mei 2016 13:40
medcom.id, Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan jika Penyertaan Modal Negara (PMN) yang digelontorkan untuk perusahaan BUMN masih dalam tahap pembicaraan.
 
"Karena PMN itu dulu kan sudah terproses, sudah selesai dengan Komisi VI DPR. Memang waktu itu dengan UU APBN 2016, PMN itu ditunda," ujar Rini, saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
 
Rini melanjutkan, pada dasarnya proses tersebut sudah selesai, dan masuk ke tahap pembicaraan. Apakah dengan APBNP ini, apabila iya, maka program PMN ini diteruskan karena proses sudah dilakukan.

"Cuma memang ada kemungkinan PLN mengharapkan adanya penambahan karena PLN melakukan revaluasi aset yang sangat besar. Jadi memang waktu itu komunikasi PLN dengan Kementerian Keuangan bahwa sebagian sudah bayar tunai 2015, sisanya itu jadi PMN. Itu masih dibicarakan," jelas Rini.
 
Diketahui, pada 2 Februari 2016, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir memastikan telah mengajukan kembali usulan PMN sebesar Rp10 triliun kepada Pemerintah dalam APBN-P 2016.
 
Menurut Sofyan, usulan tersebut sudah disampaikan sejak 2015 lalu, dan pada tahun ini kembali diusulkan untuk masuk ke dalam RAPBN-P 2016.
 
Menurut Sofyan, keinginan untuk mendapatkan PMN sebesar Rp10 triliun tersebut sangat mendesak untuk  pengadaan listrik bagi masyarakat. Dana PMN yang diusulkan tersebut akan diperuntukkan pembangunan transmisi, pembangkit, termasuk program listrik desa.
 
Rini menuturkan jika memang PLN mengajukan penambahan PMN, maka nilai PMN yang disetujui dalam rapat paripurna DPR-RI pada 30 November 2015 sebesar Rp5 triliun.
 
"Enggak seinget saya (penambahan dana PMN). Tapi memang ini masih dibicarakan sama Kemenkeu," ucapnya.
 
Sekadar informasi, Rapat Paripurna DPR-RI pada 30 November 2015, menangguhkan keputusan PMN kepada 22 BUMN dengan usulan suntikan dana sekitar Rp31,31 triliun. Di antara 22 BUMN tersebut, PLN tercatat mengusulkan dana PMN terbesar senilai tunai Rp10 triliun, meningkat dibanding PMN yang disetujui pada 2015 sebesar Rp5 triliun.
 
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan hanya mengusulkan tiga BUMN untuk mendapatkan PMN 2016, yaitu terkait perusahaan Penjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ketenagalistrikan. "PMN 2016 kami arahkan kepada PT Askrindo dan PT Jamkrindo karena berperan sebagai penjamin KUR dan kemungkinan PT PLN," ujar Rini beberapa waktu lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan