Namun demikian, Direktur Utama Benny Purnomo menegaskan bahwa kebijakan itu tidak serta merta bisa segera menurunkan suku bunga kredit MNC Bank. Hal itu dikarenakan penurunan suku bunga kredit sangat tergantung dengan situasi dan kondisi yang tengah terjadi di pasar.
"Suku bunga kredit di pasar 80 persen dikuasai perbankan dengan kategori kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dan IV. Jadi bank BUKU I dan II tergantung suku bunga di market yang trennya dibuat bank besar," jelas Benny, ditemui usai RUPST perseroan, di Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Selain itu, masih kata Benny, penurunan suku bunga dipengaruhi oleh tingkat likuiditas di masing-masing bank. Artinya, memang tidak mudah untuk menurunkan suku bunga meski BI menerapkan kebijakan BI 7 Days Reverse Repo rate.
"Likuiditas bank (juga memengaruhi penurunan suku bunga). Tiga bulan kami sudah average cost of fund jadi 7,91 persen dari 8,25 persen di Desember 2015. Jadi penurunan suku bunga sudah rasakan signifikan. Kami sudah bisa turunkan cost of fund, ini memang berat sekali," tutur Benny.
Sebagai informasi, BI telah mengumumkan penggunaan instrumen moneter baru, yaitu suku bunga Reverse Repo 7 hari sebagai acuan utama suku bunga. Aturan yang akan berlaku pada 19 Agustus ink merupakan upaya BI memperkuat kerangka operasi moneter di pasar uang.
BI semakin optimistis akan penurunan suku bunga lebih cepat dengan BI 7 days Reverse Repo rate. Penguatan transmisi operasi moneter ini diharapkan bisa mempercepat proses penurunan suku bunga menjadi single digit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id