Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Foto: Medcom.id/Daviq Daviq Umar Al Faruq)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Foto: Medcom.id/Daviq Daviq Umar Al Faruq)

Mentan: Dahulu Bawang Impor Sekarang Sudah Ekspor

29 Maret 2019 11:04
Cirebon: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan dahulu Indonesia merupakan negara pengimpor bawang merah, namun saat ini sudah bisa mengekspor komoditas itu ke enam negara tetangga. Diharapkan kegiatan ekspor bawang merah ini bisa terus meningkat di masa-masa yang akan datang.
 
"Dahulu kita impor bawang merah, sekarang kita sudah ekspor ke enam negara," kata Amran, seperti dikutip dari Antara, di Cirebon, Jumat, 2019, saat menghadiri acara Apresiasi dan Singkronisasi Program Kementerian Pertanian Tahun 2019 di Lapangan Ranggaiati.
 
Menurut Amran, Indonesia saat ini sudah menjadi produsen bawang merah dan itu patut disyukuri oleh semuanya, karena pencapaian tersebut berkat kerja keras sehingga bisa swasembada bawang merah. "Sekarang kita sudah produsen bawang merah. Kita syukuri ini hasil kerja keras kita," tuturnya.

Untuk enam negara yang menjadi tujuan ekspor bawang merah Indonesia, kata Amran, antara lain Filipina, Singapura, Malaysia dan beberapa negara lain. Amran menambahkan untuk ekspor secara keseluruhan Indonesia sudah bisa mengeluarkan 42 juta ton dan itu naik hampir 10 juta ton atau 29 persen dibandingkan pada 2013.
 
Kenaikan ekspor tersebut yang hampir 10 juta ton tidak terdengar, namun ketika pemerintah mengimpor 30 ribu ton sudah menjadi pembahasan yang tidak selesai dalam waktu satu bulan. "Kita tidak dengar bunyi yang 10 juta ton kita ekspor. Tapi impor 30 ribu ton saja, ini yang dibahas sampai satu bulan lebih," kata Amran.
 
Amran menuturkan semua itu merupakan capaian keberhasilan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terutama di sektor pertanian, di mana sebelum Pemerintahan Jokowi-Jk inflasi pangan mencapai 10 persen. Dan kurang dari empat tahun, inflasi pangan di Indonesia menurun drastis.
 
Itu semua, kata Amran, merupakan hasil kerja dari semua pihak terutama melalui kepemimpinan Presiden Jokowi. "Alhamdulillah di tangan dingin Bapak Presiden di 2017 turun menjadi satu persen dan ini terendah sepanjang sejarah," pungkas Amran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan