"Sebenarnya stok beras di pasar masih banyak, buktinya kami suplai ke pasar-pasar masih ditolak karena dia masih kelebihan stok," kata pria yang akrab disapa Buwas itu saat ditemui di kantor Perum Bulog, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Februari 2020.
Buwas mengakui bahwa di beberapa daerah terdapat kenaikan harga beras yang diakibatkan oleh tingginya harga gabah di petani pada periode panen sebelumnya. Situasi ini dinilai menimbulkan efek psikologis pasar sehingga berdampak pada kenaikan harga beras di tingkat konsumen.
"Nah itu karena harga gabah yang disimpan sudah mahal, itu harga gabah yang lalu dan sekarang dijual lebih tinggi, harga dasar gabahnya sudah naik tapi Bulog masih harus intervensi," ungkapnya.
Secara nasional, per hari ini beras kualitas medium I turun 1,26 persen menjadi Rp11.750 per kg, dan beras kualitas medium II stagnan Rp11.700 per kg. Adapun untuk beras kualitas super I turun 1,53 persen menjadi Rp12.900 per kg sedangkan kualitas super II turun 0,79 persen menjadi Rp12.500 per kg.
Ia memastikan operasi pasar di setiap daerah terus berlanjut demi mencegah potensi gejolak harga menjelang bulan puasa. Terlebih, peluang untuk mempermainkan harga beras demi mengambil keuntungan potensinya masih ada.
"Secara keseluruhan beras dalam negeri sangat aman. Soal potensi mafia, itu terserah Satgas Pangan mau diapakan," ucapnya.
Adapun terkait rencana ekspor beras, Perum Bulog berencana mengirim 100 ton ke Arab Saudi dalam waktu dekat. Langkah ekspor ini merupakan tahap awal dari rencana Bulog memasarkan produk beras Indonesia ke luar negeri.
Per 19 Februari 2020, total stok beras yang tersimpan di gudang Bulog masih sebesar 1,7 juta ton. Sekitar 150 ribu ton di antaranya merupakan beras komersial yang diperdagangkan secara bebas, sedangkan 1,6 juta ton sisanya merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP).
"Ini membuktikan bahwa kita itu surplus dan kita tidak ketegantunngan dengan impor, bahkan kita bisa ekspor, itu yang paling penting, dua tahun ini kita tidak pernah impor beras ya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News