Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat, realisasi perdagangan luar negeri melalui devisa tersebut yakni 73,21 persen di antaranya dari kontribusi pengapalan hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga.
Selain itu, ekspor hasil industri skala rumah tangga periode Januari-April 2015 tercatat sebesar USD50,63 juta, merosot sebanyak 25,98 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai USD68,40 juta.
Industri kecil itu mampu memberikan peran 31,12 persen dari total devisa yang dihasilkan atau sebesar USD162,70 juta pada triwulan I-2015, menurun dibandingkan triwulan I-2014 yang tercatat 37,37 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar menjelaskan, berbagai jenis mata dagangan dari Bali yang paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat telah mencapai sebanyak 18,72 persen, menyusul Jepang 9,71 persen, Singapura 7,93 persen, Australia 7,88 persen dan Prancis 6,16 persen.
Lima jenis komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri itu yang paling menonjol adalah produk ikan dan udang yang mencapai 19,42 persen, menyusul produk pakaian jadi bukan rajutan 14,42 persen dan produk perhiasan (permata) 12,49 persen. Selain itu juga produk kayu, barang dari kayu sebesar 11,21 persen serta produk perabot dan penerangan rumah 8,47 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id