"Pada bulan November 2015 ini akan selesai dan sudah bisa dihuni pada Desember. Nantinya bukan peresmian proyek lagi, akan tetapi sudah untuk peresmian penghunian," ujar Basuki seperti berita yang tertera pada laman Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (27/7/2015).
Rusunawa ini sendiri terdiri dari enam blok yang dibangun Kementerian PUPR khusus buruh atau pekerja dengan sistem harga sewa yang terjangkau. Pembangunan Rasunawa Rawa Bebek masuk dalam program Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini.
"Untuk setiap blok di Rusunawa ini dihuni oleh dua orang agar tidak terlalu sempit dan juga lebih manusiawi," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin memaparkan bahwa Rusunawa Rawa Bebek ini perlu dipercepat karena sudah terlambat. Di samping itu, banyak pekerja dan buruh yang sangat membutuhkan tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerjanya.
"Dengan hadirnya Rusunawa ini mereka tidak lagi kesulitan datang ke tempat kerjanya. Artinya, dua biaya yang bisa diefisienkan. Pertama, biaya tinggal dan kedua biaya transportasi," tutur Syarif.
Rasunawa Rawa Bebek memiliki lahan seluas 17,8 hektare (ha) yang terdiri dari 2.100 unit. Pembangunan Rusunawa diharapkan dapar memenuhi tempat tinggal bagi pekerja dan dapat menampung hingga keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News