"Mekanismenya, para produsen itu menjual kepada pemerintah dengan harga pabrik. Jadi, dengan ongkos angkut yang dapat potongan 50 persen selain itu sudah murah dari pabrik karena tidak melalui grosir, " ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (19/6/2015).
Selanjutnya, barang yang telah dikirim akan disalurkan oleh pengusaha lokal, salah satunya perusahaan daerah, PT Yapen Mandiri Sejahtera. "Sekarang langsung dari produsen ke pengusaha lokal dan mereka yang akan menyalurkan dan kita tidak memotong pendapatan orang-orang lokal," lanjutnya.
Adapun pengelolaan gudang penyimpanan di lokasi tetap ada di tangan Hypermart. Selain itu, Hypermart juga diminta hanya mengambil biaya operasionalnya saja. Namun begitu, tidak menutup kemungkinan pengusaha retail lain juga berpartisipasi dalam pengelolaan gudang.
"Kita terbuka kerja sama bukan hanya dengan Hypermart saja, tetapi bagi siapa saja peretail yang berminat dan memiliki kemampuan dalam manajemen stok," jelasnya. (MTVN/Arif W)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News