Guna meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan perajin batu mulia dan batu semi mulia kreatif, diperlukan rujukan atau referensi berupa pemetaan batu mulia dan batu semi mulia.
Menurut Saleh, pemetaan itu sekaligus menjadi panduan memberi peluang usaha bagi para pelaku bisnis industri kecil menengah (IKM) untuk memasarkan produk kreatif mereka dengan memperluas pangsa pasar. Di sisi lain, konsumen dapat memilih produk-produk batu mulia dan batu semi mulia yang beragam.
"Kita perlu menggandeng dan bekerja sama dengan para ahli geologi untuk memetakan batuan alam Indonesia dan potensi pengolahannya," ujar Saleh pada penutupan Pameran dan Kompetisi Nasional Batu Nusantara 2015 di BSD, dalam keterangan resminya, Senin (31/8/2015).
Lebih lanjut, pemetaan itu juga bermanfaat bagi wacana pembentukan lembaga sertifikasi perhiasan, termasuk batu mulia dan semi mulia di Indonesia yang diakui dunia internasional.
"Batu mulia dan batu semi mulia juga perlu memiliki standar harga. Kisaran harga tersebut dapat dicantumkan pada sertifikat, ini perlu adanya proses konvensi atau kesepakatan antar pelaku, wakil konsumen dan pakar geologi," paparnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, aku Saleh, pihaknya akan memberi pelatihan dan bimbingan teknis, turut melakukan pemetaan batu alam alam Indonesia sekaligus potensi pengolahannya serta melakukan promosi melalui pameran baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu, perlu didorong diversifikasi desain dan peningkatan keterampilan teknis produksi pemotongan. Pemerintah Daerah juga perlu lebih menggalakkan sosialisasi peraturan daerah (perda) ke masyarakat terkait hal tersebut untuk menjaga kelestarian lingkungannya.
"Industri batu mulia secara tidak langsung mendorong penggunaan produk dalam negeri sehingga meningkatkan daya saing dan produktivitas dalam negeri," tutup Saleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News