"Pencapaian BNI Syariah di 2015 menjadi momentum untuk terus tumbuh dan berinovasi baik dari produk, layanan dan korporasi dalam menghadapi 2016," kata Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano dalam pertemuan dengan media di Bogor sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (21/2/2016).
Dinno menjelaskan kinerja itu didukung oleh pertumbuhan pembiayaan hingga 18,11 persen atau tumbuh Rp2,72 triliun dari tahun sebelumnya. Pembiayaan mencapai Rp17,77 triliun dari pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp15,04 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan itu didominasi oleh pembiayaan konsumsi sebesar 52,71 persen, pembiayaan produktif UKM 22,26 persen, pembiayaan komersial 17,22 persen, pembiayaan mikro 5,62 persen dan pembiayaan kartu Hasanah 2,53 persen.
"Pertumbuhan pembiayaan tersebut tetap menjaga kualitas dengan pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) yang hanya tercatat sebesar 2,53 persen," tambah Dinno.
Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan juga meningkat sebesar 16,02 persen dari capaian 2014 yang mencapai Rp16,25 triliun dengan menjadi Rp19,32 triliun pada 2015.
Dalam menghadapi 2016, BNI Syariah akan melakukan inovasi pengembangan produk dan bersinergi dengan BNI, kementerian terkait serta dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang didukung dengan tiga pilar pondasi perusahaan.
"BNI Syariah tetap optimistis dan fokus pada kompetensinya di sektor retail consumer banking yang bersifat kebutuhan dasar, didukung teknologi e-banking melalui kecanggihan SMS dan internet yang terintegrasi dengan BNI," tutup Dinno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News