Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi, Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, pemerintah akan lebih selektif melakukan pinjaman dana keluar negeri. Pemerintah akan melihat proyek-proyek yang ada didalam negeri dulu sebelum melakukan pinjaman.
"Tapi yang menawari banyak cuma kita lebih selektif. Tergantung dari projectnya," kata Gatot di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (30/10/2016).
Gatot menjelaskan, saat ini, pemerintah juga tengah memastikan proyek-proyek apa saja yang akan dilakukan di tahun depan baik oleh perusahaan BUMN atau pun pemerintah secara langsung. Bila menurutnya proyek tersebut belum cukup didanai oleh dalam negeri kemungkinan pemerntah akan melakukan pinjaman.
"Tapi kita siap project dulu. Jangan sampai kita pinjam belu ada projectnya. Apabila projectnya ada kita siap masuk. Kita akan pastikan projectnya sudah ada. Sekarang, kita sudah siapkan project itu. Supaya shettledown," jelas dia.
Gatot tidak mau menyebutkan berapa kira-kira jumlah pinjaman yang akan dilakukan tahun depan. Ia hanya mengatakan bila proyeknya besar pasti pinjaman akan lebih besar dari tahun ini. "Bisa lebih dari itu. Tapi kita siap project dulu," ujar dia.
Ia menambahkan, yang sudah menawarkan pinjaman adalah China Development Bank (CDB) sebesar USD10 miliar. "Kalau CDB sudah tawarkan USD10 miliar," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News