Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyatakan layanan tersebut sedang dalam tahap proses perizinan.
"Pinjaman GrabFinancial, lisensinya akan kita urus sebelum kita luncurkan," ujarnya di Kantor Grab, Gedung Lippo Kuningan, Jakarta, Jumat, 6 April 2018.
Menurut dia pengembangan layanan Grab tersebut dapat menambah pendapatan pengemudi. Sebab semakin banyak layanan yang dapat digunakan.
"Di GrabFinancial nantinya kan mitra tidak butuh waktu lama untuk bisa gunakan layanan, karena dengan track record baik bisa ajukan layanan finansial," jelasnya.
Selain itu layanan tersebut juga sejalan dengan rencana bisnis Grab yang fokus pada pengembangan bisnis dan memperkokoh pondasi perusahaan di Asia Tenggara. Kini pada 2018 langkah Grab mengakusisi bisnis Uber di Asia Tenggara menjadi langkah untuk fokus pada pengembangan layanan Grab.
"Akuisisi hanya salah satu step saja, ini jadi tonggak untuk Grab lakukan inovasi-inovasi layanan," ujar dia.
Lebih lanjut, pengembangan layanan seperti masyarakat dapat menggunakan tranportasi untuk yang dipesan melalui aplikasi Grab dan pembayarannya dapat menggunakan tunai, kartu kredit, atau pun grabpay.
"Pakai transportasi umum dipesan melalui grab, dapat dibayar pakai cash, kartu kredit, atau grabpay. Bisa juga mengirim dokumen," pungkasnya.
Pihaknya menyebutkan kini Grab memiliki lebih dari 2,7 juta mitra pengemudi di Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri layanan GrabBike dan GrabExpress sendiri sudah tersebar di 120 kota di Indonesia. Sementara untuk GrabFood yang di 2016 berada di enam kota, kini mencapai 28 kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id