"Kalau dari hitung-hitungan angka yang ada sekarang, tidak harus impor," kata Adi, di Gedung BPS, Jakata Pusat, Senin (3/8/2015).
Ia tak memungkiri, El Nino memang akan memengaruhi produksi pangan (padi). Namun, menurut angka ramalan (aram) I yang sudah dibuat BPS, produksi tidak akan lebih rendah dari 2014 walau tidak dipungkiri bakal mengalami pengurangan.
"2014-2015 kan tinggi, tapi begitu ada El Nino aram-nya akan turun tapi tidak selalu lebih rendah dibanding 2014. Kalau itu yang terjadi harusnya stok beras ada, dan impor tidak perlu," terang dia.
Dia berharap, ke depannya mudah-mudahan ada indikasi hujan sehingga meskipun ada El Nino tidak berpengaruh terlalu besar ke aram produksi. Dia melihat sudah ada upaya dari pemerintah untuk membagikan pompa di daerah-daerah dan dia memandang kondisi ini agak berbeda dengan kondisi kekeringan sebelumnya.
"Pemerintah sudah cadangkan Rp3,5 triliun. Menterinya pun sudah memantau ke mana-mana. Ada upaya untuk mengurangi. Lagi pula kekeringan tidak selalu menimbulkan gagal panen, tapi bisa mempercepat panen walau produksi rendah," pungkas dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id