Dua faktor ini membuat pemerintah menargetkan peningkatan produksi dan penjualan keramik yang memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Pelaku industri pun diminta meningkatkan kualitas maupun desain, guna merebut pangsa pasar dalam negeri maupun mancanegara.
"Tahun lalu, nilai penjualan industri keramik mencapai Rp30 triliun dan diproyeksikan naik 20 persen pada 2015 atau mencapai Rp36 triliun," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Sepanjang 2014, industri keramik Indonesia memiliki kapasitas 1,8 juta m2 per hari dan produksi 1,6 juta m2 per hari. Hasil produksi 87 persen diserap pasar lokal dan 13 persen di ekspor. Saat ini produsen keramik lantai dan dinding berjumlah 35 perusahaan dengan jumlah pabrik 95 unit.
Secara keseluruhan industri keramik mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200.000 orang. "Industri keramik di Indonesia telah berkembang dengan baik selama lebih dari 30 tahun dan merupakan salah satu industri unggulan," ujarnya.
Saleh Husin juga mencermati pemasaran ke luar negeri yang mesti dipacu. Untuk itu, dia mendorong industri keramik meningkatkan kapasitas dan daya saing sehingga diharapkan dapat mengisi pasar ekspor, karena sektor tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
"Industri keramik nasional kita unggul dibandingkan negara lain, karena tersedia deposit tambang sebagai bahan baku keramik yang cukup besar dan tersebar di berbagai daerah seperti ball clay, feldspar dan zircon, maupun ketersediaan energi gas yang melimpah sebagai bahan bakar proses produksi," katanya.
Menperin meyakini prospek industri keramik nasional dalam jangka panjang masih cukup besar seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, terutama untuk jenis tile/ubin karena didorong pertumbuhan properti dan perumahan. Apalagi, konsumsi keramik perkapita yang masih rendah sekitar 1 m2 dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya sudah di atas 2 m2.
"Dengan jumlah penduduk 250 juta serta prospek pembangunan properti dan konstruksi menandakan akan terbukanya peluang pasar yang perlu dimanfaatkan," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News