Pertemuan tersebut berlangsung sejak pukul 11.00 WIB. Presiden Jokowi menerangkan harapannya di depan para pengusaha.
"Karena ini merupakan warisan budaya kita, secara serius kita harus betul-betul berani mengembangkan jamu sebagai sebuah produk yang memberikan citra dan image serta persepsi, bahwa jamu itu Indonesia dan Indonesia itu jamu," kata Jokowi, saat memberikan sambutan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin siang.
Meski demikian, dia mengakui jika pengusaha punya tantangan. Sebab, produksi jamu untuk diekspor ke luar negeri punya hambatan.
"Memang di dunia mana pun, terkait makanan dan minuman proteksinya memang sangat ketat. Ini yang harus dipikirkan. Kalau berkaitan aromaterapi agak mudah, tapi yang diminum agak susah," sebut Presiden.
Karena itu, Presiden berharap ada kondisi yang kondusif buat industri jamu. Supaya, industri tersebut kian berkembang.
"Ke depan pemerintah harus ciptakan kondisi yang kondusif untuk pengusaha jamu dan obat tradisional. Kita akan minta masukan soal peta jalannya. Kemudian regulasi terkait pembinanan dan pengawasan dan dukungan terhadap industri jamu. Tolong saya diberikan masukan," lanjut dia.
"Kemudian terkait bahan baku ekspor. Karena yang tahu bapak ibu, tugas pemerintah terkait di Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pariwisata, dan paten harus dikerjakan supaya tak diklaim."
"Ini semua tantangan pengembangan industri jamu. Bisa dilakukan jika pemerintah dan sektor riil bekerja sama. Sehingga percepatan dan hambatan bisa dicarikan solusi untuk industri jamu dan pemerintah," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News