"Sampai saat ini Sun Life adalah perusahaan yang memiliki distribusi keagenan syariah yang terpisah. Memang ada Takaful, tapi maksudnya untuk perusahaan yang nonsyariah yang ada jalur keagenan syariah yang terpisah baru Sun Life saja," klaim Presiden Direktur Sun Life Elin Waty, dalam sebuah konferensi pers, di The Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Pada Juni lalu, lanjut Elin, unit usaha syariah Sun Life telah melakukan brand positioning guna memperkuat diri agar bisa terus tumbuh dan berkembang di saat tingkat penetrasi asuransi di Indonesia terbilang rendah. Dalam hal ini, Elin berkeinginan agar Indonesia menjadi cerminan atau referensi industri asuransi syariah di dunia.
"Juni lalu kami luncurkan brand syariah dengan sebutan modern sharia insurance expert. Kita juga menginginkan untuk menjadikan Indonesia sebagai cermin atau sebagai sumber apabila ada yang menanyakan tentang syariah di ASEAN. Sekarang belum menjadi sumber dan masih melihat Malaysia. Tapi, kita pasti bisa menjadikan Indonesia tonggak syariah," tegasnya.
Saat ini, kontribusi syariah dari jalur distribusi keagenan syariah mencapai 27 persen. Elin berharap, angka ini bisa terus mengalami peningkatan yang baik di masa-masa mendatang, sejalan dengan upaya yang dilakukan seperti memperkuat jumlah agen dan nantinya mendukung peningkatan jumlah nasabah.
"Saya berharap kontribusi syariah itu 30 persen sampai 35 persen. Mungkin tahun depan (terealisasi). Kita tetap memperkuat jumlah agen. Mem-branding positioning syariah dan mengubah cara pandang masyarakat tentang syariah. Jadi, kami ingin nantinya agen juga bersikap sebagai syariah. Jadi agen yang profesional," pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News