Menurut Direktur Utama Wijaya Karya Beton Wilfred Immanuel Adisulung Singkali, kontrak baru sebanyak Rp1,93 triliun dihasilkan dari beberapa proyek baru yang diraih hingga Juni 2016, seperti proyek pembangunan jalan akses Gedebage di Bandung, Jawa Barat.
"Kemudian ada juga pembangunan terminal tangki Nilam di Jawa Timur, dan proyek pekerjaan konstruksi Paket A Manggarai - Jatinegara di Jakarta," jelas Wilfred, ditemui di kantor pusat Wijaya Karya, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Wilfred menjelaskan, manajemen optimistis kinerja perseroan akan tercapai dengan baik di 2016. Hal itu melalui keunggulan lokasi pabrik yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Perseroan masih akan menyasar proyek-proyek yang lainnya, diantara proyek pembangunan jalan tol, infrastruktur perkeretaapian dan proyek infrastruktur lainnya.
Pergantian Direksi dan Komisaris
Pada hari ini, perseroan melakukan perubahan jajaran direksi dan komisaris. Pergantian ada di bangku Komisaris Utama yaitu Budi Harto dan Anggota Dewan Komisaris Nariman Prasetyo. Dengan adanya pergantian di bangku Komisaris Utama, maka bangku yang kosong tersebut akan diganti oleh Gandira Gutawa Sumapraja, sebelumnya beliau sebagai Direktur perseroan.
Di posisi Direksi, emiten WTON resmi memberhentikan dengan hormat Muhammad Zulkarnain, dan diangkat Sidiq Purnomo menjadi direksi perseroan yang baru. Dengan tergantinya beberapa kursi Direksi dan Komisaris yang lama, maka susunan manajemen Wijaya Karya Beton baru menjadi berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Gandira Gutawa Sumapraja.
Komisaris: Agustinus Boediono.
Komisaris: Muhammad Chusnufam.
Komisaris: Tumik Kristianingsih.
Komisaris Independen: Asfiah Mahdiani.
Komisaris Independen: Priyo Suprobo.
Dewan Direksi:
Direktur Utama: Wilfred Immanuel Adisulung Singkali.
Direktur: Fery Hendriyanto.
Direktur: Entus Asnawi Mukhson.
Direktur: Hadian Pramudita.
Direktur: Hari Respati.
Direktur Independen: Sidiq Purnomo.