Pekerja Indonesia. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara.
Pekerja Indonesia. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara.

Riset: Produktivitas Pekerja RI Tumbuh 3,8% dalam 15 tahun

Arif Wicaksono • 09 Juni 2016 15:50
medcom.id, Jakarta: Laporan terbaru Economic Insight: South East Asia oleh The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) menunjukkan produktivitas tenaga kerja Indonesia telah mengalami peningkatan yang baik dalam 15 tahun terakhir.
 
ICAEW Economic Advisor & Oxford Economics Leads Economist Prinyanka Kishore mengatakan produktivitas masyarakat Indonesia tumbuh sebesar 3,8 persen dalam 15 tahun terakhir dan akan berkembang hingga 3,9 persen dalam lima tahun ke depan.
 
"Hanya dengan dua persen tenaga kerja yang bekerja di sektor industri utama dibandingkan Malaysia dengan 10 persen tenaga kerja, Indonesia mempunyai peluang besar untuk meningkatkan produktivitas dengan membuka kesempatan bagi tenaga kerjanya untuk beralih ke sektor-sektor industri utama tersebut," kata Prinyanka dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Tingginya jumlah tabungan rumah tangga juga dapat disebut sebagai salah satu kontribusi meningkatnya produktivitas Indonesia, sehubungan dengan pergeseran sektoral tidak dapat terjadi tanpa pasokan keuangan stabil untuk di investasi pada modal fisik maupun modal manusia.
 
Produktivitas pekerja Indonesia berkembang pesat hingga menempati posisi kedua terbesar di ASEAN setelah Vietnam. Pergesaran sektoral menyumbang peningkatan sebesar 1,1 persen, dan seiring dengan Filipina, tingkat 'produktivitas murni' Indonesia meningkat sampai 2,7 persen.
 
Namun, pertumbuhan produktivitas Indonesia masih tertahan oleh faktor eksternal, khususnya, dengan menurunnya jumlah potensi mitra dagang utama Indonesia dan lemahnya harga komoditas.
 
Regional Director ICAEW Asia Tenggara, Mark Billington, menambahkan, pelatihan, pengembangan dan peningkatan keterampilan tenaga harus lanjut menjadi peran penting apabila Indonesia ingin meningkatkan tingkat produktivitas murni dan lebih banyak memperkerjakan tenaga di sektor industri utama.
 
"Dengan ekonomi yang semakin liberal dan banyaknya sektor industri yang mulai terbuka dengan kepemilikan asing, Indonesia memerlukan tenaga kerja yang lebih terampil dan kini sudah mulai bergerak mendekati standar global dalam hal pengetahuan teknis, keterampilan bisnis dan inovasi," ujar Mark.
 
Tenaga Kerja ASEAN
 
Tenaga kerja ASEAN secara keseluruhan mempunyai rekor perkembangan yang mengesankan, dengan pertumbuhkan produktivitas sebesar tiga persen per tahun antara 2000 dan 2015. Perkembangan ini melebihi laju perkembangan per tahun Amerika Latin dua persen dan Afrika 1,44 persen.
 
Pergeseran sektoral (tenaga kerja yang berpindah dari agrikultur ke manufaktur dan layanan), urbanisasi dan meningkatnya tenaga kerja pada grup usia prima (25-54), telah menjadi faktor pendorong utama tumbuhnya produktivitas di seluruh daerah ASEAN, dengan pengecualian Singapura.
 
Sebagian besar permodalan investasi bisnis datang dari tabungan domestik dan pinjaman, terutama untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang banyak membuka lowongan pekerjaan. Hal ini cukup menjelaskan alasan di balik produktivitas ASEAN yang terus meningkat pesat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan