Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)

Menko Luhut: Jokowi Minta Swasembada Garam 2020

31 Oktober 2017 15:16
medcom.id, Kupang: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memerintahkan agar pada 2020 Indonesia mencapai swasembada garam.
 
"Saat ini kita masih impor garam dari luar padahal kita negara maritim dengan laut yang luas. Oleh karena itu Pak Presiden memerintahkan supaya kita swasembada pada 2020," kata Menko Luhut dalam siaran pers yang diterima Antara Kupang, Selasa 31 Oktober 2017.
 
Untuk melaksanakan hal tersebut, Luhut menggelar rapat koordinasi tertutup sebagai tindak lanjut dari upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada garam pada 2020.

Dalam rakor tersebut, tak hanya Pemerintah Daerah NTT saja yang diundang, melainkan pihak kementerian terkait seperti, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional.
 
Hadirnya lintas kementerian ini agar setiap persoalan diselesaikan secara terintegrasi dan holistik, sehingga mendapatkan keputusan yang satu dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan pasokan garam saat ini, Menko Luhut megatakan bahwa pemanfaatan teknologi yang digunakan harus dapat membantu para petani garam dalam meningkatkan produksi maupun kualitas garam.
 


 
Hasil inovasi yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terkait teknologi garam yang telah diujicobakan di Kupang, NTT, jika berhasil akan diaplikasikan juga di tempat lain, seperti di Madura dan sentra-sentra garam lainnya.
 
"Kalau ada nanti langsung kita praktikkan, kita bikin lahan garam satu di Kupang. Kalau bagus, kita bikin lagi di Madura dan sebagainya," ungkapnya.
 
Luhut optimistis bahwa solusi teknologi yang ditawarkan BPPT bisa mengatasi masalah pasokan garam di Indonesia, bahwa Indonesia tak perlu garam impor lagi.
 
"Bukan hanya untuk jangka pendek saja, melainkan untuk jangka panjang. Sehingga cost-nya akan lebih murah dan tidak lagi berpengaruh pada cuaca," tambah dia.
 
Ia pun mengatakan bahwa NTT bisa menjadi salah satu provinsi yang mampu menutup impor garam dari luar negeri ke Indonesia. Sebab garam industri NTT mempunyai potensi yang sangat bagus.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan