Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi mencoba langsung salah satu fasilitas yang ada di mobile laboratorium. Dalam hal ini, Heru menguji keaslian sepatu kulit yang dibeli di salah satu departemen store di Tanah Air dan digunakannya sehari-hari dalam bertugas.
Setelah diuji dalam waktu yang tak lama yakni 10 detik, keluar hasil bahwa ternyata sepatu tersebut bukan lah kulit asli, melainkan syntetic rubber atau dalam kata lain tiruan.
"Wah padahal kemarin pas saya beli saya tanya 'ini kulit asli bukan?' Dia jawab 100 persen kulit asli. Ternyata setelah dicek bukan, pantas kalau siang dipakai panas," kata Heru saat mencoba fasilitas mobile laboratorium di Kantor Bea Cukai Semarang, Senin, 18 Desember 2017.
Namun, dari pengujian tersebut Heru menyimpulkan selama ini banyak masyarakat dibohongi oleh pedagang. Dengan adanya laboratorium Bea Cukai ini tentu akan sangat membantu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari sebaran barang palsu.
Selain sepatu, salah satu hasil uji yakni dua buah dengan tampak yang sama layaknya aluminium atau seng seharga puluhan ribu. Namun setelah diuji ternyata, satu benda merupakan cawan yang terbuat dari platinum yang harganya mencapai Rp30 juta per satu cawan.
Cawan tersebut sengaja dilaporkan sebagai seng biasa agar mendapatkan kelonggaran tarif saat melalui Bea Cukai. Heru menangatakan, jika tak diuji maka tentu akan menimbulkan kerugian negara. Sebab, harusnya negara mendapat penerimaan yang lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News