"Saya pikir hubungan baik antara Indonesia dan India ini bisa didalami, bisa di-improve dalam suatu kegiatan yang konkrit, khususnya di airport dan pelabuhan," kata dia ditemui di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin, 19 Maret 2018.
Beberapa proyek bandara yang akan ditawarkan oleh pemerintah, di antaranya adalah Kualanamu, Sumatera Utara dan Balikpapan, Kalimantan Timur. Selain itu ada bandara kelas menengah seperti di Raden Inten di Lampung, Tarakan, dan Labuan Bajo.
"Untuk proyek pelabuhan, ada beberapa pelabuhan yang dapat digarap oleh investor swasta antara lain Kuala Tanjung dan Bitung. Selain itu, ada pula sejumlah pelabuhan dengan skala yang lebih kecil di Indonesia bagian Tengah," jelas dia.
Dirinya menambahkan, pemerintah tidak hanya menawarkan sejumlah proyek tersebut kepada investor asal India saja tetapi juga investor dari negara lain. Bahkan pemerintah menawarkan kerja sama pengelolaan bandara dan pelabuhannya antara 20 hingga 30 tahun.
Pemerintah beralasan kerja sama dengan investor asing akan memudahkan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan dana tidak sedikit. Selain itu, investor asing dinilai memiliki keahlian yang bisa dikolaborasikan dengan investor yang ada di dalam negeri sehingga kerja sama yang dilakukan memberi nilai tambah.
"Apabila kita mendapat sentimen positif dari satu negara, di mana India cukup berpengaruh dalam memberikan sentimen positif itu. Sehingga, seperti bola salju, kita akan dapat investasi yang banyak, tidak hanya di transportasi, tapi juga di kegiatan investasi lain," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News