Bank Indonesia (BI) mencatat peran pembiayaan syariah terhadap keseluruhan kredit mencapai 5,9 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kenaikan dari sebelumnya hanya sekitar lima persen membuat perlu adanya dukungan sektor riil untuk akselerasi pembiayaan syariah.
"Tadinya di awal itu peran pembiayaan syariah cepat sekali berkembang, tapi mendekati lima persen dia tiba-tiba agak mandek beberapa tahun. Saya pikir itu adalah suatu indikasi kendalanya bukan di pembiayaan itu sendiri," kata Darmin, dalam pembukaan ISEF 2018 di Grand City Convention and Exhibition, Surabaya, Selasa malam, 11 Desember 2018.
Dirinya menilai perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah cukup siap untuk menyalurkan pembiayaan syariah. Hanya saja kurangnya dukungan sektor riil membuat pertumbuhan pembiayaan syariah berjalan lambat.
Untuk mendukung berkembangnya sektor riil pemerintah telah menjalankan berbagai program terutama pembangunan infrastruktur. Tak hanya itu, pemerintah juga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi.
Darmin berharap upaya pengembangan sektor riil pada akhirnya akan meningkatkan pembiayaan syariah. Dengan demikian potensi ekonomi keuangan syariah yang begitu besar bisa dimaksimalkan untuk mendukung perekonomian nasional.
"Dalam kaidah ekonomi, itu adalah suatu strategi suatu konsep supply side, bukan demand side. Supply side mengurusi kapasitas masyarakat untuk menghasilkan bahwa jalan dibangun, jembatan, pelabuhan, untuk mmbuka ruang bukan hanya sekadar konektivitas, tapi membuka ruang lahirnya kapasitas masyarakat dalam berusaha, kehidupan, dan sebagainya," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id