"Rasio kredit macet (NPL) 0,24 persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 14 Januari 2019.
Total realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai 31 Desember 2018 sebesar Rp333 triliun dengan outstanding Rp126 triliun dan NPL satu persen. Penyaluran KUR masih didominasi untuk skema KUR Mikro 65,6 persen diikuti dengan skema KUR Kecil 34,1 persen dan KUR TKI 0,3 persen.
Jika dilihat dari sektor ekonomi, penyaluran KUR untuk sektor produksi terus berjalan. Target porsi penyaluran KUR sektor produksi 2018 sebesar 50 persen. Sampai dengan 31 Desember 2018 tercatat porsi penyaluran KUR sektor produksi yakni pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa sebesar 46,8 persen, naik dari realisasi 2017 sebesar 42,3 persen.
Menurut wilayah, penyaluran KUR didominasi di Pulau Jawa, dengan porsi penyaluran sebesar 55 persen, diikuti dengan Sumatera 19,4 persen dan Sulawesi 11,1 persen. Kinerja penyaluran KUR per provinsi tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia.
Sementara per penyalur, sampai dengan 31 Desember 2018, penyaluran KUR tertinggi dicapai oleh BRI sebesar Rp80,18 triliun, Bank Mandiri Rp17,58 triliun dan BNI Rp 15,99 triliun. Iskandar menambahkan, usulan total plafon KUR tahun 2019 sebesar Rp140 triliun dengan suku bunga tetap sebesar tujuh persen efektif per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id