Namun, hal itu tidak terjadi di Pulau Bali. Salah satu petambak di wilayah Karangasem I Nengah Suanda mengaku biasa saja dengan adanya garam dari Australia tersebut. Justru, dia dan petambak lainnya merasa tertantang untuk memproduksi garam lebih bagus dan bisa diterima ke kancah internasional.
"Biasa saja. Garam kami sudah terkenal di luar negeri kok, mereka impor kita harus bisa ekspor lebih banyak," ujarnya ketika berbincang dengan Metrotvnews, Jumat 11 Agustus 2017.
Suanda memaparkan, saat ini para penambak garam di Amed, Karangasem belum melakukan produksi secara massal lantaran cuaca yang tidak memungkinkan untuk memproduksi garam.
"Kita tunggu matahari cerah dulu, daripada hasil garamnya jelek," katanya.
Dia pun belum mengetahui keunggulan dari garam Australia tersebut. Namun, dapat dipastikan garam dari Amed adalah garam terbaik di Indonesia lantaran sudah diteliti dan dikaji oleh seorang profesor dari Prancis.
"Mereka bisa bikin banyak, kita sedikit tidak apa-apa tetapi hasil garam kita terbaik dan banyak diminati orang luar negeri," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News