Salah satu anggota dari tim RSCM Jakarta (Foto: MTVN/Desi Angriani)
Salah satu anggota dari tim RSCM Jakarta (Foto: MTVN/Desi Angriani)

72 Tahun Merdeka, Pulau Ini Baru Dimasuki Dokter

Desi Angriani • 21 September 2017 10:47
medcom.id, Jakarta: Sebagai negara kepulauan, banyak penduduk Indonesia yang berada di perbatasan atau pulau terluar belum mendapatkan akses kesehatan layak dari pemerintah. Tentu hal semacam ini sangat disayangkan mengingat akses kesehatan memiliki keterkaitan yang erat dengan tingkat kesejahteraan dan aktivitas perekonomian.
 
Salah satunya, Pulau Liran di Kecamatan Wetar, Kabupyaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pulau terpencil ini baru merasakan pengobatan dari seorang dokter setelah 72 tahun Indonesia merdeka.
 
Selama ini warga Liran yang berjumlah sekitar 1.118 jiwa atau 236 KK ini mengandalkan pengobatan dari seorang bidan dan perawat di sebuah puskesmas. Bahkan banyak warga yang akhirnya berobat ke Ambon dan Timor Leste.

Adapun pengobatan gratis ini diperoleh dari PLN dan tim medis dari RSCM Jakarta. Mereka terdiri dari 15 dokter spesialis, refraksionis dan apoteker untuk mengobati penyakit dalam, penyakit THT, penyakit mata, dokter anak dan penyakit kulit.
 
Pantauan Metrotvnews.com, warga tampak antusias mendatangi lokasi pengobatan. Mereka datang dari berbagai pulau dengan menaiki kapal dan bahkan berjalan kaki sejauh delapan kilometer.
 
"Kami sengaja berangkat ke sini dari kemarin untuk mengikuti pengobatan gratis, karena pengobatan dari dokter tidak bisa kami jumpai dari Pulau Liran. Biasanya untuk mendapatkan pengobatan kami harus ke Ambon atau ke Timor Leste," kata Christoper, 52, salah satu warga Pulau Wetar kepada Metrotvnews.com di Desa Ustutun, Pulau Liran, Maluku, Rabu 20 September 2017.
 
Dia berharap pemerintah dapat menempatkan sejumlah dokter di Pulau Liran agar mereka tak perlu mengeluarkan biaya lebih mahal untuk mendapatkan pengobatan di Ambon dan Timor Leste. "Kami ingin ada dokter di sini karena kalau ke Ambon dan Timor Leste biayanya mahal dan jauh," imbuhnya.
 
Direktur Medik dan Keperawatan RSCM DR. dr. Ratna Dwi Restuti selaku kepala tim medis dari RSCM mengungkapkan, warga Liran selama ini belum pernah mendapatkan akses pengobatan gratis. Memang idealnya harus ditempatkan satu orang dokter di wilayah tersebut.
 
"Mereka sangat stres karena di daerah ini tidak ada dokter satupun. Puskesmas hanya ada perawat, bidan dan tenaga medis," tutur dia.
 
Dari 500 warga yang diperiksa tim media RSCM, kebanyakan menderita penyakit mata, penyakit kulit dan pencernaan karena sulitnya sumber air bersih. Namun dua orang yang mengidap Tumor dan Hernia harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.
 
"RSCM akan koordinasi dengan puskesmas sini dan PLN untuk dua pasien tersebut," katanya.
 
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali menambahkan, bantuan dilakukan dalam rangka menindaklanjuti kunjungan Menteri BUMN bersama Dirut Utama PLN ke Pulau Liran pada 7 Agustus lalu.
 
"Sesuai janji Dirut Utama PLN kami kembali datang untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Pulau Liran. Untuk itu kami menggandeng RSCM yang menyambut baik acara ini. Hal ini sebagai perwujudan keseriusan PLN yang merupakan bagian dari BUMN untuk memberikan perhatian hingga pelosok Nusantara," tambah dia.
 
Selain mengadakan pengobatan gratis, PLN juga memberikan bantuan berupa 300 paket sembako, 32 petak jaring apung, alat kompresor untuk menyelam dan alat pancing serta 7 buah kapal untuk warga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan