Menurut Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Adriyanto, saat harga komoditas tinggi, banyak pendapatan yang bersumber dari investasi di sektor yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA).
"Berbeda dengan harga komoditas ketika turun, mereka merekonsiliasi keuangan dengan menabung," katanya dalam Property Outlook 2018 di Hotel Pullman Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.
Tren penurunan harga komoditas pada beberapa tahun sebelumnya menjadi penekan konsumsi rumah tangga, padahal hingga akhir 2016 komponen pertumbuhan ekonomi masih menjadi kontributor terbesar.
Oleh karena itu, Adriyanto berharap jika menguatnya harga komoditas global kembali mendorong konsumsi masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 5,4 persen atau lebih besar dari proyeksi 2017 yang sebesar 5,05 persen.
"Diharapkan tahun politik ini bisa mendorong konsumsi dan kami akan tetap menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News