Dalam penandatanganan perjanjian pinjaman untuk proyek LRT, Luhut menyebut bahwa proyek tol Bali merupakan proyek yang kotor, dalam artian untuk pengerjaan konstruksinya. Oleh karenanya dia meminta PT Adhi Karya sebagai kontraktor untuk mengerjakan proyek tersebut dengan rapi.
"Saya titip Adhi Karya, banyak proyek karya kita itu tidak detail dan tidak rapi. Saya titip ini harus rapi, kalau dilihat misal proyek tol laut di Bali menurut saya itu kampungan, jorok," kata Luhut di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Desember 2017.
Luhut menegaskan dirinya akan terus memantau ke lapangan. Apabila ada yang tidak beres maka dirinya tak tanggung-tanggung untuk memarahi para kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
Dia mengatakan masih ada sisa waktu kurang lebih 1,5 tahun hingga target pengoperasian pada 2019 untuk merampungkan proyek tersebut. Dia berharap agar semua bekerja dalam tim. Luhut tak mau melihat ada satu pun yang bekerja di luar tim.
"Adhi Karya akan saya lihat, saya akan lihat ke lapangan, saya akan omelin kalian kalau enggak benar kerjanya. Karena saya kan pengusaha juga, kalau kerjanya enggak bagus ada something wrong dengan kalian," tutur Luhut.
Lebih lanjut, mantan Menko Polhukam ini juga meminta agar proyek senilai Rp29,9 triliun ini jauh dari korupsi. Maka dari itu, pemerintah membuat rambu-rambu agar tidak ada korupsi dalam proyek tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News