Hal itu setidaknya diungkapkan secara tersirat oleh Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi tamu utama prosesi tutup atap (topping off) dua menara apartemen di Pusat Bisnis Terpadu (CBD) Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu 29 Oktober. Upaya Meikarta menurutnya perlu mendapat apresiasi.
"Saya tadi sempat melihat-lihat dan sangat tertarik dengan desain yang 23 M2. Kok bisa dijual dengan harga murah yang sama dengan rumah murah yang disediakan Pemerintah. Padahal disini dibangun dengan lebih rapi," kata Luhut sebelum menekan sirene tanda topping off dimulai didampingi CEO Lippo Group, James Riady, Minggu 29 Oktober 2017.
Pembangunan proyek kota baru Meikarta yang akan menjadi lahan bagi 200 menara apartemen menurut Luhut juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Koridor Jakarta-Bandung. Proyek raksana bernilai Rp278 triliun itu juga menjadi salah satu sarana serapan tenaga kerja yang besar mencapai 70 ribu lapangan kerja dengan 98 persen diantaranya diisi WNI.
Menilik kebijakan Pemerintah untuk melakukan kaji ulang terhadap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia. Luhut memastikan, dirinya akan segera melaporkan kepada Presiden dan menggelar rapat dengan Menteri terkait untuk melihat sejumlah kebijakan yang bisa diterapkan di Koridor Jakarta-Bandung dengan salah satunya berpatokan pada proyek Meikarta.
"Kami akan lakukan kajian terpadu melalui Deputi Infrastruktur. Kemudian akan digelar rapat awal bersama Menteri terkait dan 10 pemilik usaha di kawasan ini. Sehingga dalan satu bulan sudah bisa dihasilkan, mau diapakan disini. Integrasi Jakarta-Bandung harus sudah dipikirkan hingga 2045, sehingga desain infrastruktur harus disiapkan dari sekarang," ujar Luhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News