Chief Financial Officer PT Tatalogam Lestari Wulani Wihardjono. Medcom/Gervin Purba.
Chief Financial Officer PT Tatalogam Lestari Wulani Wihardjono. Medcom/Gervin Purba.

Produk Baja Ringan TASO Banyak Dipalsukan

Gervin Nathaniel Purba • 20 Februari 2018 15:32
Jakarta: PT Tatalogam Lestari mengingatkan kepada seluruh konsumen untuk mewaspadai adanya produk palsu yang menggunakan merek TASO. Produk palsu itu sudah banyak beredar di pasaran Konsumen dengan harga murah. TASO merupakan produk baja ringan milik PT Tatalogam Lestari.
 
Chief Financial Officer PT Tatalogam Lestari Wulani Wihardjono mengatakan pemalsuan ini berdampak kepada penurunan penjualan akhir-akhir ini. "Pasti berpengaruh. Tatalogam Lestari dikenal produk berkualitas, tapi adanya TASO dengan harga murah tapi kualitasnya jelek menjadi citra buruk," ujar Wulani dalam konferensi pers di Tatalogam Tower, Jalan Arjuna Utara Nomor 89, Duri Kepa Kebon jeruk, Jakarta Barat, Selasa, 20 Februari 2018.
 
Untuk membedakan produk asli dan palsu, Wulani menjelaskan pada produk baja ringan yang asli terdapat cetakan printing miring bertuliskan SiMANTAP TASO dan cap TASO pada produknya. Disisi lain produk itu juga tercatat spesifikasi baja ringan, seperti TASO (TS) 150-C75.75.

Sementara itu, produk TASO yang palsu tidak memiliki keduanya. "Kalau TASO berani menulis spesifikasinya. Contoh angka 150, artinya penggunaan bahan 15 cm, jadi kalau diukur (panjangnya) 15 cm. Ada yang diukur (produk palsu) hanya 135 cm, itu sudah beda 10 persen," jelas Wulani.
 
Selain itu, baja ringan TASO yang asli terbuat dari bahan baku pilihan Hi Ten 550 dengan lapisan tebal anti karat AZ 100 sesuai spesifikasi standar SNI sehingga terjamin kuat dan aman. Sedangkan produk palsu cenderung menurunkan kadar lapisannya sehingga mudah rapuh.
 
Oleh sebab itu Wulani mengingatkan kepada konsumen untuk lebih jeli lagi dalam memilih produk. Kesalahan memilih produk bisa membuat kerugian yang besar. Konstruksi bisa rapuh jika menggunakan produk baja ringan palsu sehingga berpotensi mudah roboh. "Kasusnya cukup banyak. Lokasinya beberapa kasus di Purwokerto, Jawa Timur. Kami ikut juga meneliti," tuturnya.
 
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengatasi permasalahan ini. "Kami tidak segan untuk melakukan upaya hukum dengan penggrebrekan, sitaan terhadap produk palsu, dan sampai pada pengadilan," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan