"Sudah selesai. Jadi secara umum, yang semua dimigrasikan, kita migrasikan," kata Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.
Rico menjelaskan, saat ini sekitar lima juta nasabah pengguna dompet elektronik (e-wallet) dan uang elektronik e-cash telah dimigrasikan ke sistem LinkAja.
"Bank Mandiri itu ada sekitar 5 jutaan lah dari e-cash kita dimigrasikan ke LinkAja," sebut Rico.
LinkAja merupakan layanan transaksi pembayaran berbasis quick response code (QR Code). Meski belum diluncurkan secara resmi, LinkAja sudah mulai diperkenalkan sejak awal Maret 2019.
Peluncuran layanan dompet digital kolaborasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama LinkAja yang sedianya direncanakan rilis pada April lalu rencananya akan diresmikan setelah Lebaran.
Peluncuran layanan dompet digital kolaborasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama LinkAja yang sedianya direncanakan rilis pada April lalu rencananya akan diresmikan setelah Lebaran.
Bank Mandiri sebelumnya mengaku belum menentukan penyertaan modal yang akan digunakan untuk menjadi pemegang saham LinkAja milik PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).
"Kita belum desain bagaimana penyertaan modalnya, apakah melalui PT Mandiri Sekuritas atau melalui PT Mandiri Capital Indonesia. Masih kita lihat mana yang paling masuk akal," ujar Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin.
Peluncuran layanan dompet digital kolaborasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama LinkAja yang sedianya direncanakan rilis pada 13 April tertunda menjadi 21 April. Adapun seremonialnya kabarnya bakal digelar pada 5 Mei 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News