"Kinerja ini pada program-program terkait peningkatan SDM dan perluasan jaringan pemasaran. Selama kita bisa kreatif jangan takut hadapi perdagangan bebas," tegas Ketua Umum DPP IWAPI, Dyah Anita Prihapsari (Nita Yudi), dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Para wanita pengusaha yang tergabung dalam Iwapi ini pun membahas strategi tersebut pada acara tahunannya dalam rapat kerja Nasional (Rakernas) Iwapi ke-XXV. Perhelatan yang dilaksanakan pada 23-26 November 2014 di Bali ini mengusung tema bertajuk "IWAPI 39 tahun mendukung program good governance menuju Indonesia Sejahtera".
"Secara umum agenda rakernas tahunan ini bertujuan untuk mengevaluasi program kerja IWAPI dan pencapaian visi misi," tambah Ketua DPD IWAPI Bali, Tini Rusmini.
Salah satu agenda penting dalam "rakernas perak" ini, Iwapibertekad menyinergikan hasil Rakernas ke-XXV dengan program-program kerja dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kami dukung program pemerintah dalam memajukan usaha kreatif untuk menambah devisa negara," beber Nita.
Perhelatan ini juga akan menyajikan pameran produk-produk kreatif serta beberapa pelatihan dan presentasi, seperti pelatihan teknologi dari Microsoft, presentasi dari Telkom, Indosat, dan Bank BRI. Tidak hanya itu, terdapat juga sesi khusus seperti businness Matching Iwapi dengan KBRI Brunei Darrusalam. Menurut Nita, pelatihan-pelatihan serupa sudah sering diselenggarakan mengingat mayoritas dari 30.000 anggota Iwapi adalah pengusaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang usaha kreatif.
Sekadar informasi, rakernas tersebut rencananya akan dihadiri oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perdagangan, Kadin Indonesia, Gubernur provinsi Bali, sekitar lebih dari 1.500 anggota Iwapi dan beberapa undangan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News