Presiden Jokowi meminta agar pembangunan Waduk Raknamo ini bisa selesai dalam waktu tiga tahun. "Nanti saya ikut mengawasi langsung. Bupati dan gubernur juga harus ikut mengawasi supaya pekerjaan berkualitas baik," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan waduk seluas 147 hektar ini akan menelan dana sebesar Rp710 miliar. Pembangunan bendungan tersebut menggunakan sistem multi tahun dan untuk tahap pertama sesuai dengan kontrak dialokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar.
Dia menjelaskan, Waduk Raknamo ini dapat menampung air baku sebanyak 14,09 juta meter kubik. Air dari bendungan ini nantinya akan berfungsi sebagai pemasok air baku bagi warga Kabupaten Kupang 100 liter per detik.
"Selain itu, untuk mendukung lahan irigasi sawah seluas 1.250 hektar, pengendalian banjir, pariwisata dan pembangunan pembangkit listrik tenaga makro hidro (PLTMH) sebesar 0,216 mega watt (mw)," ucap Basuki.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta masyarakat Kabupaten Kupang tidak menebang pohon yang berada di sekitar kawasan Waduk Raknamo, karena akan menggangu fungsi waduk, berdampak pada erosi dan sedimentasi.
Presiden menambahkan, NTT memang memerlukan air, baik untuk kebutuhan pertanian persawahan maupun untuk memenuhi kebutuhan air baku. "Dari tadi semua mintanya waduk saja terus. NTT memang membutuhkan air. Saya datang beberapa bulan lalu, kelihatan kering kerontang. Kalau ada air bisa untuk persawahan dan juga air baku," kata Presiden Jokowi. (Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News