Jika pun telah menggarap rumah murah, menurut Corporate Secretary Intiland Development Theresia Rustandi, pastinya perusahaan mempunyai partner untuk menggarapnya. Seperti pengembangan rumah murah yang ada di Manado dan Banten.
"Rumah murah kita kerja sama, belum sendiri. Pastinya partneran seperti di Manado dan Banten. Kami punya dana, kami garap bersama pihak yang bisa menjalankan proyek tersebut. Skill kami berbeda dengan rumah murah atau MBR," ucap Theresia, ditemui dalam seminar 'Sinergi Antara Regulator, Perbankan & Pengembang Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Kredit & Perlindungan Konsumen di Sektor Property' di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu 17 Mei 2017.
Kalangan pengembang, lanjut Theresia, memiliki keahlian yang berbeda-beda, dan juga tidak menghancurkan pasar yang digarap oleh pengembang lainnya. Maka dari itu, Intiland belum mau mencoba untuk menjalankan proyek sendiri di sektor rumah murah.
"Dan itu pentingnya kita enggak ambil semua lini. Kalau MBR itu MBR saja, jadi semua developer pembangunan itu hidup, dan tidak mati," terang Theresia.
Intiland, dia mengaku, mempunyai kawasan perumahan yang berada di Talaga Bestari, Tangerang. Komplek hunian di daerah tersebut terbilang memiliki harga yang cukup tinggi, karena nilainya berada di kisaran Rp300 juta sampai Rp500 juta. Bahkan, nilai rumahnya ada yang mencapai hingga Rp1 miliar.
"Harga rumah Rp1 miliar laku, itu terlihat cukup oke dan diminati oleh konsumen," sebut Theresia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News