Menkeu Sri Mulyani saat memberi sambutan di Pusat Logistik Berikat. (FOTO: MTVN/Desi Angriani)
Menkeu Sri Mulyani saat memberi sambutan di Pusat Logistik Berikat. (FOTO: MTVN/Desi Angriani)

Nilai Inventori Rp1,16 Triliun, Sri Mulyani Sebut PLB Belum Maksimal

Desi Angriani • 12 April 2017 17:14
medcom.id, Jakarta: Nilai barang atau inventori yang sudah tersimpan dalam Pusat Logistik Berikat (PLB) selama satu tahun terakhir mencapai Rp1,16 triliun.
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, angka tersebut masih sangat kecil dan harus dikembangkan.
 
"Angkanya masih bayi. Menurut saya masih perlu dibuat menjadi angka besar. Jadi jangan senang dulu," kata Sri dalam acara satu tahun Pusat Logistik Berikat di ruang Merauke, Gedung DJBC, Rawamangun, Jakarta, Rabu 12 April 2017.

Meski demikian, Sri mengapresiasi jumlah PLB yang meningkat hingga 300 persen. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ( DJBC ) Kementerian Keuangan mencatat, kenaikan jumlah PLB dari 12 perusahaan menjadi 34 PLB yang tersebar di seluruh Indonesia.
 
"Ekstensifikasi pengguna ini tentunya dapat dicatat sebagai respons positif dunia usaha terhadap fasilitas PLB," ungkap Sri.
 
Sementara itu, Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Heru Pambudi mengatakan, jumlah suplier yang memanfaatkan PLB terus meningkat. Sedikitnya 20 perusahaan supplier internasional, 34 perusahaan distribusi internasional, dan 97 perusahaan distribusi lokal.
 


 
"Dari semua itu, selama satu tahun PLB didirikan, nilai barang yang disimpan di dalam gudang PLB saat ini tercatat Rp1,16 triliun," katanya.
 
Heru menambahkan, saat ini lead time ke pengguna barang menjadi lebih rendah dengan rata-rata dalam satu tahun mencapai 1,8 hari atau jauh lebih cepat daripada impor umumnya.
 
Adapun jumlah Bea Masuk (BM) dari PLB ini mencapai Rp10,28 miliar, lalu PPh Impor pasal 22 sebesar Rp27,13 miliar, dan PPN Impor sebesar Rp120,09 miliar.
 
"Peran PLB dalam fungsi revenue collection juga tetap didorong dengan meningkatkan kompetensi pengusaha PLB atas tata laksana impor untuk dipakai. Jadi PLB ini berkontribusi terhadap penerimaan negara," jelas dia.
 
CEO PT Cipta Krida Bahari Iman Sjafei menyatakan, pihaknya merelokasi 40 ribu meter persegi gudang dari Singapura ke Indonesia dengan target 300 ribu meter per segi pada 2020.
 
Sementara, Pimpinan PT Petrosea Tbk mengatakan, pihaknya telah memiliki lokasi PLB di Tanjung Batu Balikpapan dan Marunda Jakarta, dan pengembangan PLB selanjutnya di wilayah Surabaya dan Sorong.
 
"Saat ini pemanfaatan area PLB Petrotsea mencapai 116 persen dari target awal," tutup dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan