Ilustrasi -- FOTO: Antara/ANDIKA WAHYU
Ilustrasi -- FOTO: Antara/ANDIKA WAHYU

Kemendag Bidik Ekspor ke Korsel Melejit 100%

Husen Miftahudin • 30 April 2015 11:09
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan kontribusi Indonesia terhadap total ekspor dunia hanya sebesar satu persen atau sekitar USD1,2 miliar. Padahal, Indonesia merupakan negara yang potensial untuk meningkatkan nilai ekspor karena memiliki bahan baku yang sangat melimpah.
 
Pelaksana Harian (Plh) Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Srie Agustina mengatakan, ekspor Indonesia masih terbilang kecil, terutama ke negara seperti Korea Selatan (Korsel). Dibanding ekspor ke Jepang, ekspor ke Korsel hanya USD41 juta.
 
"Ekspor kita ke Jepang sampai USD300 juta sementara ke Korea cuma USD41 juta. Padahal Korea cukup mengimpor banyak dari Indonesia dengan menempati urutan keenam negara tujuan impor," ujar Srie, saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jalan MI Ridwan Rais No 5, Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2015).

Ia menjelaskan, salah satu produk potensial dari Indonesia untuk bisa dikembangkan ke pangsa ekspor Korsel adalah furnitur. Namun sayangnya, furnitur Indonesia masih kurang dalam segi desain dan kualitas, sehingga pasar Korsel tak tertarik dengan produk-produk furnitur asal Indonesia.
 
"Maka itu, hal ini harus dibantu. Utamanya soal kualitas dan desain kepada para eksportir furnitur Indonesia agar lebih memahami tren konsumer Korea dengan desainnya," ujar Srie.
 
Apabila hal ini bisa ditingkatkan, sambung Srie, Indonesia berpeluang meraup pendapatan yang jauh lebih besar dari penghasilan saat ini yang hanya USD41 juta. Bahkan, sebut dia, jika konsisten, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, Indonesia bisa meraup peningkatan nilai ekspor hingga 100 persen.
 
"Perwakilan ASEAN-Korea Center (AKC) mengatakan bahwa dari USD41 juta kalau ditingkatkan kualitasnya mereka akan meningkatkan permintaan yang bisa diisi dari Indonesia menjadi dua kali, yakni sebanyak USD82 juta kalau kita konsisten dan fokus," jelas Srie.
 
Maka itu, lanjut dia, Kemendag menggandeng AKC dengan menggelar seminar Product Development Workshop for Indonesia Furniture Manufactures untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pelaku usaha Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan desain produk furnitur yang sesuai dengan selera pasar serta memberikan panduan dalam menentukan strategi pemasaran yang efektif, termasuk prosedur ekspor.
 
Korsel sendiri memiliki standar keamanan dan keselamatan tersendiri untuk produk furnitur mereka. Mereka lebih memilih furnitur yang simpel dan minimalis karena sebagian warga Korsel, bertempat tinggal di apartemen.
 
"Korea sebagian besar itu tinggalnya di apartemen, jadi kalau furnitur yang besar-besar itu bakal tak laku. Jadi mereka itu seleranya simple dan minimalis. Harapan kita, kalau bisa meningkatkan 100 persen dalam dua sampai tiga tahun dengan meningkatkan kualitas dan standar, mudah-mudahan bisa berhasil," pungkas Srie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan